tag:blogger.com,1999:blog-58437183008115139892024-03-19T00:52:27.924-07:00AkuntansiFilly Pratama Putra Isyahttp://www.blogger.com/profile/02226351751817270337noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-5843718300811513989.post-67282001133689735662012-01-27T05:24:00.000-08:002012-01-27T05:24:11.358-08:00Pencatatan Persediaan Barang DagangPencatatan Persediaan barang dagang dapat dilakukan dengan dua sistem pencatatan sebagai berikut :<br />
<br />
1. <b>Sistem Persediaan Periodik (<i>Physical Inventory System</i>) </b>, pada sistem persediaan periodik, catatan persediaan sepanjang periode akuntansi tidak memperhatikan jumlah persediaan barang dagang untuk dijual dan jumlah barang dagang yang terjual. Meskipun demikian, perhitungan fisik atas sisa persediaan dilakukan pada akhir periode akuntansi. Perhitungan fisik ini sering disebut pula dengan istilah <i>Stock Opname</i>.<br />
<br />
2.<b>Sistem Persediaan Perpetual (<i>Perpetual Inventory System</i>) </b>, Pada sistem persediaan perpetual, setiap pembelian dan penjualan barang dagang dicatat pada akun persediaan. Sistem pencatatan ini dengan demikian mengakibatkan jumlah persediaan barang dagang untuk dijual dan jumlah barang dagang yang terjual secara terus menerus akan tercantum dalam catatan persediaan.<br />
<br />
Pada sistem persediaan periodik, penyesuaian persedian barang dagang dapat dlakukan dengan dua pendekatan ; Pendekatan Ikhtisar laba rugi dan Pendekatan harga pokok penjualan.<br />
<br />
<span style="font-size: large;">Penyesuaian Persediaan Menggunakan Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi</span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Yaitu sistem pencatatan persediaan barang dagang dimana jumlah persediaan barang dagang awal disesuaikan menjadi persediaan barang dagang akhir menggunakan akun ikhtisar laba rugi ( termasuk akun normal ) sebagai perantara nya. Pada pendekatan ikhtisar laba rugi, akun-akun yang memerlukan penyesuaian adalah akun persediaan barang dagang awal, persediaan barang dagang akhir dan ikhtisar laba rugi.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: large;">Penyesuaian Persediaan Menggunakan Pendekatan Harga Pokok Penjualan</span></span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Perhitungan harga pokok penjualan (HPP) melibatkan akun-akun Persediaan barang dagang awal, Persediaan barang dagang akhir, pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga, serta potongan pembelian. Jika persediaan barang dagang di sesuaikan menggunakan pendekatan harga pokok penjualan maka seluruh akun tersebut akan ikut terlibat. Menurut pendekatan ini, seluruh akun tersebut akan dipindahkan ke akun harga pokok penjualan, sehingga kita dapat memperoleh saldo akun harga pokok penjualan pada akhir periode.</span></span></span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"> </span> </span></span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"> </span> </span>Filly Pratama Putra Isyahttp://www.blogger.com/profile/02226351751817270337noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-5843718300811513989.post-77233767188381411912012-01-27T04:58:00.000-08:002012-01-27T04:58:04.918-08:00Pembuatan Kertas Kerja Perusahaan DagangLangkah-langkah pembuatan kertas kerja perusahaan dagang secara mendasar adalah sama dengan pembuatan kertas kerja pad perusahaan jasa. Meskipun demikian, perlu dipahami sifat beberapa akun antara lain :<br />
1. pembelian , beban angkut pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga , potongan pembelian ;<br />
2. Penjualan, retur penjualan dan pengurangan harga , potongan penjualan ;<br />
3. Persediaan barang dagang.<br />
<br />
<span style="font-size: large;">Langkah-langkah Pembuatan Kertas Kerja Perusahaan Dagang</span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">1. Siapakan kertas kerja sesuai dengan kebutuhan</span>, <span style="font-size: small;">lalu pindahkan saldo akun buku besar</span></span> <span style="font-size: small;">ke neraca saldo pada kertas kerja.</span><br />
<br />
2. Pindahkan ayat jurnal penyesuaian ke lajur peyesuaian kertas kerja.<br />
<br />
3. Sesuaikanlah saldo dengan cara menambah atau mengurangi saldo masing-masing akun pada neraca saldo sesuai dengan ayat jurnal penyesuaian pada akun yang bersangkutan.<br />
<br />
4. Pindahkan saldo akun ikhtisar laba rugi pada lajur penyesuaian ke lajur neraca saldo disesuaikan dan lajur laporan laba rugi dengan jumlah dan posisi yang sama, tanpa diselisihkan kedua lajur tersebut.<br />
<br />
5. Pindahkan saldo akun-akun pada neraca saldo disesuaikan ke laporan laba rugi bagi akun nominal (pendapatan dan beban), dan lajur neraca bagi akun rill (aktiva, kewajiban dan modal).<br />
<br />
6. Tentukan saldo laba/rugi bersih pada lajur laporan laba rugi. Perusahaan memperoleh laba bersih jika sisi kredit lebih besar dari sisi debet pada lajur laporan laba rugi dan rugi bersih jika sebaliknya. Lalu pindahkan saldo laba/rugi bersih ke lajur neraca. saldo laba bersih akan dipindahkan ke sisi kredit pada lajur neraca dan saldo rugi bersih akan dipindahkan ke sisi debet pada lajur neraca.<br />
<br />
7. Jika lajur-lajur pada kertas kerja telah dijumlahkan dan masing-masing lajur itu telah sama besar, maka tutuplah kertas kerja itu.Filly Pratama Putra Isyahttp://www.blogger.com/profile/02226351751817270337noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5843718300811513989.post-5269115644565875572012-01-27T04:29:00.000-08:002012-01-27T04:29:15.237-08:00Laporan Laba RugiLaporan laba rugi merupakan ikhtisar dari pendapatan dan beban-beban untuk suatu periode masa atau waktu tertentu. Beban usaha pada laporan laba rugi perusahaan dagang dibedakan antara beban penjualan serta beban umum dan administrasi, sehingga memudahkan pemimpin perusahaan untuk menganalisis pengeluaran beban usaha. Beban penjualan adalah beban usaha yang berhubungan langsung dengan penjualan, antara lain beban iklan, beban gaji bagian penjualan, beban perlengkapan toko dsb. Beban umum dan administrasi adalah beban usaha yang berkaitan dengan administrasi kantor.<br />
Terkait dengan pencatatan beban , laporan laba rugi dapat disusun dengan 2 metode ; langkah langsung (<i>single step</i>) dan langkah bertahap (<i>multiple step</i>).<br />
<br />
1. <b>Langkah Langsung (<i>single step</i>) ,</b> laporan laba rugi yangmenggunakan langkah langsung tidak membedakan beban penjualan dengan beban umum dan administrasi. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan kecil dengan jenis transaksi tidak terlalu banyak. Contoh : <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTqCJ5zvAUnGZIpINjaoOlQX9t6uLSTCGJDzUUCwIGxH74djcT9N8ksTMi7Wrw-59KTmK9AuxdR6vsF1AZboWJhSiTUPlx1HXpWFzyAVoxPypY2Kl0zX6XwPSCgdEBqcVKcKD23g1-yZ8/s1600/single+step.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTqCJ5zvAUnGZIpINjaoOlQX9t6uLSTCGJDzUUCwIGxH74djcT9N8ksTMi7Wrw-59KTmK9AuxdR6vsF1AZboWJhSiTUPlx1HXpWFzyAVoxPypY2Kl0zX6XwPSCgdEBqcVKcKD23g1-yZ8/s400/single+step.jpg" width="400" /></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTqCJ5zvAUnGZIpINjaoOlQX9t6uLSTCGJDzUUCwIGxH74djcT9N8ksTMi7Wrw-59KTmK9AuxdR6vsF1AZboWJhSiTUPlx1HXpWFzyAVoxPypY2Kl0zX6XwPSCgdEBqcVKcKD23g1-yZ8/s1600/single+step.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><br />
2.<b>Langkah Bertahap (<i>multiple step</i>) </b>, Pada langkah bertahap, beban penjualan, beban umum dan beban administrasi, serta pendapatan dan beban lain-lain dibedakan satu sama lain dan dikelompokkan sesuai dengan kelompok masing-masing. Contoh : <br />
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXq1MrtmyWbfIrhaFBeb1DnlTSBfJuf6P2OBq52l54yykg48wg6s8FP8vLrRTcit_fMvln5ppm-VpJB3O2d0etfj4EeF1p5Ns8J3yakCKmADa5ntUCS_oD1xcV-LXJ4Htx3FHVrsUNC4M/s640/multiplestep.jpg" width="392" />Filly Pratama Putra Isyahttp://www.blogger.com/profile/02226351751817270337noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-5843718300811513989.post-60558632058926988332012-01-27T03:47:00.000-08:002012-01-27T03:47:45.590-08:00Bukti - bukti Transaksi<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZ8AQ4EekOJl1r0gFdQkS-dPf0Hr0NqUeBlIcNvhQfS1sO2m9kxS8_mqOUqQ7HsGXU63cTO8YMvGCLVjR1OOjPi4viTX7WvHL21T_HEzHB5nsahTq2Ur2VwEgG-rtk_4tHYt1esG_0-c/s1600/faktur1.gif" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCRNWwtQfhYmhgAV2sZNH8YK31HO478hgMtoGq5AFerwUi4Nox3FpMQ6qLIPBZewe9NGO1JD5S3LDlkVQv1Vw_3yqoPmKZI3EBjKet9KJWzH-9lRNBbiEniOJSt_q8uMPvLvCxFgVaOoA/s1600/memo+debit.gif" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a><br />
Dalam melakukan setiap transaksi, perusahaan harus membuat bukti-bukti transaksi. Bukti-bukti transaksi ini akan dijadikan dasar dalam membuat jurnal. Bukti-bukti tersebut diotorisasi atau ditanda tangani oleh pegawai yang berwenang atas transaksi tersebut. Hal ini dilakukan agar mencegah terjadinya penyelewengan dana dalam perusahaan. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa setiap transaksi yang terjadi memang dulakukan atas dasar kepentingan perusahaan.<br />
<br />
Bukti-bukti transaksi terdiri atas :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZ8AQ4EekOJl1r0gFdQkS-dPf0Hr0NqUeBlIcNvhQfS1sO2m9kxS8_mqOUqQ7HsGXU63cTO8YMvGCLVjR1OOjPi4viTX7WvHL21T_HEzHB5nsahTq2Ur2VwEgG-rtk_4tHYt1esG_0-c/s1600/faktur1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><b>1. Faktur</b>, yaitu bukti penghitungan penjualan kredit yang diberikan penjual kepada pembeli. contoh faktur : <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZ8AQ4EekOJl1r0gFdQkS-dPf0Hr0NqUeBlIcNvhQfS1sO2m9kxS8_mqOUqQ7HsGXU63cTO8YMvGCLVjR1OOjPi4viTX7WvHL21T_HEzHB5nsahTq2Ur2VwEgG-rtk_4tHYt1esG_0-c/s1600/faktur1.gif" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="173" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZ8AQ4EekOJl1r0gFdQkS-dPf0Hr0NqUeBlIcNvhQfS1sO2m9kxS8_mqOUqQ7HsGXU63cTO8YMvGCLVjR1OOjPi4viTX7WvHL21T_HEzHB5nsahTq2Ur2VwEgG-rtk_4tHYt1esG_0-c/s320/faktur1.gif" width="320" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
2. <b>Memo Debit</b> , yaitu memo yang dikirim pembeli kepada penjual atas pengembalian barang yang rusak, tidak sesuai pesanan atau harga barang tidak sesuai dengan perjanjian. contoh memo debit : <br />
<div style="text-align: left;"><img border="0" height="157" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCRNWwtQfhYmhgAV2sZNH8YK31HO478hgMtoGq5AFerwUi4Nox3FpMQ6qLIPBZewe9NGO1JD5S3LDlkVQv1Vw_3yqoPmKZI3EBjKet9KJWzH-9lRNBbiEniOJSt_q8uMPvLvCxFgVaOoA/s320/memo+debit.gif" width="320" /></div><br />
<br />
3. <b>Memo Kredit</b> , yaitu memo yang dibuat penjual karena penjual menerima pengembalian barang dari pembeli. contoh memo kredit : <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeU8AjxkbXMt_nGqJQHAfDuSY9h4sa0UF0yA61bnD8-7y4_12uZENoKaxcc1mdaG4YD5TaQIRWQ1HiAaEub6XMNSxNpwsuEFavepoKKSAK7vq8Ek7zwkY_zOIeAcYQX6AP7CjPSRj5cGQ/s1600/memo+kerdit.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="159" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeU8AjxkbXMt_nGqJQHAfDuSY9h4sa0UF0yA61bnD8-7y4_12uZENoKaxcc1mdaG4YD5TaQIRWQ1HiAaEub6XMNSxNpwsuEFavepoKKSAK7vq8Ek7zwkY_zOIeAcYQX6AP7CjPSRj5cGQ/s320/memo+kerdit.gif" width="320" /></a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">4. <b>Bukti Kas Masuk</b> , yaitu bukti y6ang dibuat perusahaan atas penerimaan kas. contoh bukti kas masuk : </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRdh1yHiaAcoeOy91FnwvY91waLhCIKlRH1cxmCrqs1QyUblusv62b7WTUtbD9591rW4UYXFM7fRcKxzgsTwANMsnUnlovAi7OPgU11m6LexhLuPi6R7EL62H3D-UUwcNJdCDUbhmGhPM/s1600/bukti+kas+masuk.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRdh1yHiaAcoeOy91FnwvY91waLhCIKlRH1cxmCrqs1QyUblusv62b7WTUtbD9591rW4UYXFM7fRcKxzgsTwANMsnUnlovAi7OPgU11m6LexhLuPi6R7EL62H3D-UUwcNJdCDUbhmGhPM/s320/bukti+kas+masuk.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">5. <b>Bukti Kas Keluar </b>, yaitu bukti yang dibuat perusahaan atas pengeluaran kas yang berhubungan dengan pembelian. contoh bukti kas keluar :</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCmm74snFqe5iFTaJOSkdwpjaREs8u1jeT72FKJfWqcMPkW8CZ-pCigWd9LQOoAkgsXGAInhO2TScolTg9ZiKShm3t4HM8UesXRiEy1PZIgBHncAafIq1mWKuir83hM-FtEYjPrrdFdfc/s1600/bukti+kas+keluar.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCmm74snFqe5iFTaJOSkdwpjaREs8u1jeT72FKJfWqcMPkW8CZ-pCigWd9LQOoAkgsXGAInhO2TScolTg9ZiKShm3t4HM8UesXRiEy1PZIgBHncAafIq1mWKuir83hM-FtEYjPrrdFdfc/s320/bukti+kas+keluar.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">6. <b>Voucher </b>, yaitu bukti yang dibuat perusahaan atas pengeluaran kas yang tidak berhubungan dengan pembelian. Contoh voucher :</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMRL83VWkzYA8tXtnlTTIWaWHYD-Tfh_oCAI2nfO0qEitPpOFQfPGxVCQzk29uQ13JZ2gvUceM3R3Km7BmIattvxmXjhSkXkw8NcgFuWyG0e1DH2ChkfAKXtB6vg4VOCtCJ2c-XzyjX_U/s1600/vocher-peneluaran-kas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMRL83VWkzYA8tXtnlTTIWaWHYD-Tfh_oCAI2nfO0qEitPpOFQfPGxVCQzk29uQ13JZ2gvUceM3R3Km7BmIattvxmXjhSkXkw8NcgFuWyG0e1DH2ChkfAKXtB6vg4VOCtCJ2c-XzyjX_U/s320/vocher-peneluaran-kas.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div>Filly Pratama Putra Isyahttp://www.blogger.com/profile/02226351751817270337noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5843718300811513989.post-89904541670799554022012-01-26T05:47:00.000-08:002012-01-26T05:47:45.104-08:00Jurnal KhususJurnal khusus adalah suatu metode untuk mengikhtisarkan transaksi danmerupakan bagian mendasar dari sistem akuntansi. pada suatu perusahaan, format dan jumlah jurnal khusus tergantung pada sifat atau keadaan usaha tersebut. Setiap jurnal khusus dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang berulang-ulang.<br />
<br />
<span style="font-size: large;">Pengelompokkan Jurnal Khusus</span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Pada umumnya, macam-macam jurnal khusus pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut :</span></span><br />
<ol><li><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"><b>Jurnal Pembelian</b> , yaitu jurnal yang mencatat seluruh transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"><b>Jurnal Penjualan</b> , yaitu jurnal yang mencatat seluruh transaksi penjualan</span> </span> yang dilakukan secara kredit</li>
<li><b>Jurnal Penerimaan Kas</b> , yaitu jurnal yang mencatat segala transaksi penerimaan uang secara tunai</li>
<li><b>Jurnal Pengeluaran Kas</b> , yaitu jurnal yang mencatat segala transaksi pengeluaran uang secara tunai</li>
</ol><span style="font-size: large;">Manfaat Jurnal Khusus</span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">secara umum manfaat jurnal khusus adalah sebagai berikut :</span></span><br />
<ol><li><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"><i>Memungkinkan Pembagian Pekerjaan</i> , yaitu berupa efisiensi dalam administrasi pekerjaan atau dengan kata lain pekerjaan ini dapat dilakukan lebih cepat.</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"><i>Memudahkan Pemindahbukuan ke buku besar</i> , pada jurnal khusus pemindahbukuan individual tidak ada, melainkan hanya terjadi satu proses pemindahbukuan untuk setiap buku jurnal khusus dalam satu bulan, yaitu setiap akhir bulan.</span></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"><i>Memungkinkan Pengendalian Intern Menjadi Lebih Baik</i> , setiap jurnal khusus menjadi tanggung jawab satu orang petugas, sehingga lebih memudahkan pelaksanaan pengendalian terhadap buku tersebut. </span> </span></li>
</ol>Filly Pratama Putra Isyahttp://www.blogger.com/profile/02226351751817270337noreply@blogger.com5