Friday, January 27, 2012

Pencatatan Persediaan Barang Dagang

Pencatatan Persediaan barang dagang dapat dilakukan dengan dua sistem pencatatan sebagai berikut :

1. Sistem Persediaan Periodik (Physical Inventory System) , pada sistem persediaan periodik, catatan persediaan sepanjang periode akuntansi tidak memperhatikan jumlah persediaan barang dagang untuk dijual dan jumlah barang dagang yang terjual. Meskipun demikian, perhitungan fisik atas sisa persediaan dilakukan pada akhir periode akuntansi. Perhitungan fisik ini sering disebut pula dengan istilah Stock Opname.

2.Sistem Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System) , Pada sistem persediaan perpetual, setiap pembelian dan penjualan barang dagang dicatat pada akun persediaan. Sistem pencatatan ini dengan demikian mengakibatkan jumlah persediaan barang dagang untuk dijual dan jumlah barang dagang yang terjual secara terus menerus akan tercantum dalam catatan persediaan.

Pada sistem persediaan periodik, penyesuaian  persedian barang dagang dapat dlakukan dengan dua pendekatan ; Pendekatan Ikhtisar laba rugi dan Pendekatan harga pokok penjualan.

Penyesuaian Persediaan Menggunakan Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi
Yaitu sistem pencatatan persediaan barang dagang dimana jumlah persediaan barang dagang awal disesuaikan menjadi persediaan barang dagang akhir menggunakan akun ikhtisar laba rugi ( termasuk akun normal ) sebagai perantara nya. Pada pendekatan ikhtisar laba rugi, akun-akun yang memerlukan penyesuaian adalah akun persediaan barang dagang awal, persediaan barang dagang akhir dan ikhtisar laba rugi.

Penyesuaian Persediaan Menggunakan Pendekatan Harga Pokok Penjualan
Perhitungan harga pokok penjualan (HPP) melibatkan akun-akun Persediaan barang dagang awal, Persediaan barang dagang akhir, pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga, serta potongan pembelian.  Jika persediaan barang dagang di sesuaikan menggunakan pendekatan harga pokok penjualan maka seluruh akun tersebut akan ikut terlibat. Menurut pendekatan ini, seluruh akun tersebut akan dipindahkan ke akun harga pokok penjualan, sehingga kita dapat memperoleh saldo akun harga pokok penjualan pada akhir periode.
 
 

9 comments:

  1. Apa perbedaan sistem periodik dengan sistem perpetual ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. sistem periodik itu menggunakan akun-akun pembelian,retur pembelian dan PH, sedangkan sistem perpetual menggunakan akun persediaan dalam transaksi pembelian dan penjualan barang dagangnya

      Delete
  2. sistem apa yang sering digunakan oleh perusahaan & sebutkan kelebihan & kekurangan dari sistem itu..

    ReplyDelete
  3. jadi tergantung perusahaan ya mau pake periodik atau perpetual

    ReplyDelete
  4. kalo ada akun persediaan dan akun harga pokok penjualan, berarti perusahaan tersebut menggunakan sistem apa??

    ReplyDelete
  5. apa bedanya sistem periodik dengan sistem prepetual ?

    ReplyDelete
  6. lengkap nih, tapi kurang contohnya. makasih gan.
    Semoga info ini bermanfaat juga, memang banyak orang yang ingin sukses udaha dagang nya tanpa dibarengi dengan kualitas produk & pelayanan yang dijualnya. Bagaimana bisa? Karena yang namanya cara dagang memang perlu adanya peningkatan kualitas barang dagangannya. Tak perlu melakukan hal yang repot seperti belajar bisnis atau kursus online, seperti wanita yang ingin belajar materi dalam hal kecantikan (tata rias) di tempat penghasil bahan-bahan maklon kosmetik aman tidak berbahaya. Umumnya orang dagang sudah punya banyak pengalaman sebagai usaha nyata (lahir) nya, tapi terkadang masih kurang mengerti ilmu pelarisan seperti dalam usaha batin nya. Maka dari itu silakan coba mengimbangi dengan sarana batin, seperti menggunakan sarana pelarisan. Banyak orang yang bilang sebaiknya memang usaha nyata (lahiriah) dengan usaha batiniahnya harus seimbang. Berbicara masalah pelarisan dagang, ada yang pernah menyarankan menggunakan sebuah JIMAT yang katanya AMPUH. Informasi selengkapnya
    saya peroleh dari DISINI>> JIMAT PELARISAN
    Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete